Alexa

Sabtu, 21 Februari 2015

Kamu pantas bahagia

Ketika cinta membuatmu buta akan fakta di hadapan mata.

Jika saja kamu bisa menguasai rasa dan tak membiarkan ia yang justru menguasaimu, tak kan ada kata terluka. Luka itu ada karena kelemahan dan kebodohanmu yang dengan sengaja menggembok logika lalu mendewakan rasa.
Kamu tak seharusnya membiarkan jiwa terkoyak oleh kesalahan berulang yang hanya terabaikan karena maaf tak bertulang. Dia yang sesungguhnya mencinta tak kan dengan sengaja membuatmu kecewa!
Kamu cukup cerdas menilai tulus tanpa batas, cukup pintar untuk menjadi tegas tanpa gentar, cukup kuat meninggalkan dia yang tak layak diperjuangkan. Kamu mampu melakukan itu semua, maka sudah saatnya kamu mengasihi dirimu sendiri.
Kamu hanya perlu tegar kemudian membiarkan semua terlewat dan terseret waktu, kemudian hari baru dengan nuansa yang lebih berwarna akan menyambutmu dengan manis. Goresan-goresan yang tanpa kamu sadari sudah memenuhi tubuhmu secara perlahan akan tersembuhkan oleh keceriaan baru yang kemudian menghiasi wajah di hari-harimu.
Dia yang pada waktunya akan sadar betapa bodohnya membiarkan wanita seperti kamu pergi, tak kan pernah lagi dia temukan seseorang yang mencintainya setulus kamu, menghadapinya sesabar kamu, dan menerimanya seapaadanya dia. Yakinilah itu!
Hatimu adalah milikmu, bahagia dan sakitnya dia tergantung pilihanmu. Ketika ada berjuta cara untuk membiarkannya bahagia, kenapa kamu harus bertahan pada satu jalan yang selalu memberinya luka?
Bangunlah dari mimpi buruk yang kamu bungkus dengan keindahan semu, singkap ia lalu hancurkan dan temukan bahagia sejati. Hatimu perlu kamu jaga karena kamu pantas untuk bahagia!!

Selasa, 23 September 2014
Terkadang kamu hanya perlu berhenti sejenak di kala peluh mulai membanjiri ragamu. Kamu tidak harus memaksakan berjalan ketika lelah menguasai dirimu…

Berjuang itu bukan tentang kamu terus melaju sedang pasanganmu bahkan tak berupaya untuk bergerak. Mempertahankan itu bukan berarti kamu selalu diam dan membiarkan hatimu tersakiti lebih dalam dan dalam lagi.

Tuhanmu menciptakanmu untuk menjadi pelengkap kehidupan sesosok hamba. Di saat ia yang kini bersamamu tak cukup mampu menjadikanmu alasan untuk bersyukur, maka akan ada yang lebih baik dari-Nya, pasti! Disana, telah Allah persiapkan lelaki yang baik untukmu wahai wanita yang baik, yang akan membuatmu merasa cukup, yang akan membuatnya merasa beruntung atas dirimu, yang tak akan memalingkan pandangannya hanya karena godaan duniawi semata….

Rabu, 26 Februari 2014

Ketika tak ada pilihan selain berkata “iya”

Pernah denger bahwa kalimat yang paling sering diucapin sebagai kebohongan adalah “iya gak papa” dan “iya aku baik-baik saja”? Meski terkadang kita tahu bahwa itu bohong, namun sering kali justru kita anggap itu sebagai lampu hijau untuk tak mempermasalahkannya. Pait sih diabaikan kayak gitu, tapi ya itu pilihanmu. Kenapa harus sok tegar ketika kamu merasa sangat tidak baik-baik saja? Kenapa mesti sok kuat disaat sesungguhnya hatimu ingin menjerit? Yah itu letak kesalahannya, selalu berpura-pura tangguh!

Sebenarnya gak salah sih berusaha tersenyum ketika jiwamu meronta, terkadang itu bisa jadi penguat untuk jiwa, namun sangat manusiawi jika ada kalanya kamu menyerah dan marah. Sudah kodrat manusia merasa kecewa, asal sadar saja bahwa semua harus segera dikembalikan pada keputusan terbaik menurut-Nya. Kuasa hamba hanya berupaya dan menengadahkan doa, tapi tetap final decision dari semuanya hanya Sang Maha yang punya.

Ya sama seperti apa yang aku lakukan sekarang, ini bukan sekedar cara untuk menyampaikan rasa, tapi juga ku gunakan untuk menguatkan asa, setidaknya dengan begini kuharapkan tak ada dosa. Aku kecewa ketika tiap harapan yang terbentuk karenanya akhirnya dihancurkan lagi olehnya, meskipun aku paham bahwa itu di luar kuasanya, tapi ya seperti yang aku bilang tadi bahwa ini sangat manusiawi. Sudah berusaha sih buat menganggap semua biasa saja, tapi ya sekali lagi yang namanya hati memang susah terkendali.


Aku gak menuntut banyak, gak meminta lebih juga, hanya setidaknya beri aku sedikit waktumu untuk meyakinkanku bahwa kamu memang pilihan terbaikku ~

Sabtu, 25 Januari 2014

Complete Edition

Bagaimana tersangkalkan bahagia itu
Ketika ku berdiri di antara dia dan mereka
Tersenyum bahagia bersama orang-orang terkasih
Menikmati semesta yang menjadi saksi cerita kita ~

Libur telah tiba ~ libur telah tiba ~ harusnya gembira...
Hai guys, semester tujuhku bisa dianggap sudah benar-benar berakhir lho, yah kecuali rutinitas nunggu nilai bermunculan satu per satu bak nungguin meteor di langit mendung *ngehack siam*
Tapi ndak papa deh, Alhamdulillah sejauh ini sih nilai yang keluar memuaskan semua :)

Betewe, libur semester ganjil ini sudah berjalan 1 minggu, dan saya masih stay di Malang. WOW it's so amazing!! Kapan lagi liburan dipakai buat produktif? Mumpung udah semester akhir, jadi lebih aktif kan bagus.
Iya sih harusnya gitu, niat awalnya gak pulang libur kali ini juga untuk itu ko'. Tapi apalah daya, kodrat sebagai mahasiswa rantau tak dapat menolak hasrat untuk menyapa pulau tercinta. Jadi, mari kita menikmati liburan dulu saja untuk membakar semangat menjadi extra productive *nyalakan obor olimpiade

Eh tapi libur seminggu ini gak useless-useless banget sih. Senin kemarin daku masih disibukkan dengan final project mata kuliahnya pak imam yang berchapter-chapter, padahal harusnya sudah menghirup udara kebebasan ~ Gegara itu pula liburan yang awalnya direncanakan senin kepending menjadi rabu, tapi syukurnya tetap berjalan dengan sangat menyenangkan, nomo-nomo-chua deh :*
Gimana gak bahagia? Tempat liburan yang sudah ku idamkan sejak bertahun-tahun lalu dan sudah berkali-kali pula ku rencanakan dengan berbagai golongan akhirnya kesampaian juga. Yang ngebuat moment itu jadi terasa lebih spesial karena aku kesana lengkap bareng Rara, Riri, Rere, dan Yuyu ~ personil somplaks tanpa kurang satu pun. Jarang-jarang lho bisa liburan lengkap kayak gitu.
Tapi gak itu aja, yang gak kalah bikin spesial adalah keberadaan si namja-chingu yang menjadi penyempurna liburan kali ini. Uwoo it's really awesome moment!!

Nih tak lampirkan beberapa foto sebagai bukti bahagiaku yang kali-kali bikin kalian pada envy *ditimpuk gentong*




Kamis, 09 Januari 2014

resolusi 2014 (?)

"when you love someone
just be brave to say that you want him to be with you
when you hold your love
don’t ever let it go or you will lose your chance
to make your dreams come true…"

Sepotong bait lagu dari dari pasangan super kece Endah N Rhesa itu ngepas banget deh ya buat para galauers yang masih berpikir 10, 100, atau bahkan 1000 kali buat nyatain perasaannya.
Hari gini masih galau? Masih mendem? Hello ini 2014 keles, resolusi dong! *digebukin massa

hai helo lama tak bersua, udah pada kangen ya dengan celotehan-celotehanku yang gak guna ini? Maklum lah mahasiswa tingkat akhir, bawaannya sibuk mulu. Yaah sibuk mikirin caranya move on :D

Tapi ngomong-ngomong masalah move on, mungkin saya sudah bisa masuk dalam kategori (hampir) sukses. Ya kali-kali saya bisa dijadikan inspirasi dalam memberantas kondisi kegalauan-akut. Kondisi ini meruapakan kondisi dimana kita berada dalam perasaan galau yang sudah sangat akut dikarenakan ia sudah berkembang dan menjalar selama bertahun-tahun *apaseh

Sudah-sudah, back to topic deh!

Baru sadar juga aku kalo ternyata Riri pernah nge-quote lirik di atas ke dalam blognya juga. Ahaha sehati bingit deh ya. Sehati sama sekondisi beda tipis sih :p Tapi buat Riri, liriknya jangan dikutip doang dong, ayok diaplikasikan juga mumpung masih ada kesempatan ;)

Buat aku, kutipan lagu ini memberi kenangan lucu tersendiri lah ya untuk resolusi di awal tahun 2014. “When you love someone, just be brave to say….” Thank’s for change  everything. Semoga ini pilihan dan jalan terbaik, sampai nanti sampai akhir :’)

Selasa, 09 Juli 2013

udah puasa'an nih

Alhamdulillah masih berkesempatan bertemu dengan bulan terbaik dari seribu bulan ini. Gak kerasa deh sekarang udah masuk Ramadhan lagi, padahal baru kemarin rasanya sungkeman pas Idul Fitri :')

Di bulan suci ini pasti banyak yang udah nyiapin target-target apa aja yang kudu diraih. Tak terkecuali aku. Aku juga udah dari jauh-jauh hari bikin target buat Ramadhan kali ini. Yang jelas puasa tahun ini harus jauh lebih lebih baik dari yang kemari-kemarin, secara umur udah makin tua menn dan ajal semakin di depan mata, mau kapan lagi nabungnya kalau gak dari sekarang?
Sebenernya gak ada rencana khusus sih di puasa ini, cuman mungkin intensitas ibadahnya aja yang kudu ditingkatkan, dan gak boleh nyerah buat menggencarkan jurus-jurus PDKT ke Allah. Giliran PDKT ama do'i aja semangat 45, harusnya sama Allah semangat 4500 dong :D

Allah itu sayang banget sama hamba-Nya, makanya kita dikasi hadiah bulan spesial ini. Allah itu gak mau hamba-Nya masuk neraka, makanya ibadah di bulan puasa dilipat-lipatgandakan. Allah itu gak rela ibadah hamba-Nya diganggu, makanya syetan-syetan jahat dibelenggu dulu. Nah ayoo apalagi sih yang gak Allah fasilitasi buat kita? Tapi ko' masih aja gak ada syukur-syukurnya? Manusia manusia!

Yuk bareng-bareng perbaiki diri, seenggaknya pas bulan ini berlalu kita terbentuk jadi pribadi yang lebih baik lagi. Gak ada yang jamin lho puasa besok kita masih sempat ketemu apa nggak, jd jangan disia-siakan ;)

Jumat, 05 Juli 2013

Mencintamu memuliakanku

Dua tahun lebih sudah berlalu, dan rasa itu masih tertata dengan sangat rapi.
Sebelumnya aku berpikir ini adalah kebodohan, bertahan dalam diam tanpa suatu kejelasan hingga pada akhirnya semua terkuak karena sebuah kebodohan pula. Tapi sekarang itu tak sama, aku mencoba tuk melihat dari arah  yang berbeda, dan kini aku bersyukur karena Allah memilih engkau atas rasa yang Dia titipkan pada hati ini.
Mungkin naif jika aku bilang aku bersyukur karena hubunganku dengannya tak lebih dari sekedar hubungan pertemanan singkat , tapi memang itulah yang aku rasakan dan ku coba tuk lestarikan.

Jika rasa ini bukan untuknya, akankah aku berada pada sebuah hubungan jelas dengan seseorang yang juga merasakan hal sama? Lalu jika itu terjadi, siapa yang jamin aku masih aku yang sekarang? Bahkan aku pun tak berani bertanggung jawab atas diriku sendiri.
Suatu hubungan pada usia labil tanpa pengawasan orang tua, tanpa perlindungan siapa siapa, lalu akan jadi apa aku? Haahh ini mungkin terdengar jaim dan sok suci, tapi inilah caraku berpikir positif atas Tuhanku.

Terimakasih Ya Allah atas rasa yang Kau beri tuk memuliakanku. Terimakasih juga untuk kamu yang membuat ku bertahan sampai sejauh ini :')

Selasa, 28 Mei 2013

perpisahan

Sore itu, senja mengintip membelah mega
Ku tapaki jejak di atas butir-butir pasir
Debur ombak mengalun syahdu di telinga
Tiupan lembut sang bayu membelai raga

Duplikat malaikat berdiri tegap di sampingku
Gelak tawa sesekali memecah melodi alam
Ia menatapku dengan binar kedamaian
Menegaskan rasa syukur atas masa

Surya kian tenggelam tertelan malam
Sadar akan realita, airmata tiada terjaga
Cita akhirnya menjadi berai
Segala yang biasa kan jadi langka

Mulut bungkam tak lagi bersuara
Hati berteriak dalam diam
Pesan itu sampai walau bukan dalam kata
"aku kan menunggu dengan setia"

Sabtu, 25 Mei 2013

darah lebih kental daripada air

Selamat bermalam minggu para muda-mudi Indonesia :D
Buat yang lagi sakit, ngerjain tugas, gak bisa keluar gegara hujan, atau karena gak ada yang ajak jalan, santai saja malam minggu *ups sabtu malam masih ada di minggu-minggu selanjutnya kok.
***

Check it out!
Ada yang bilang anak bungsu biasanya adalah anak yang paling care dengan keluarganya, terlebih lagi kalo anak cewek. Bener gak sih?
Entah itu bener apa enggak yang jelas aku anak pertama yang bisa dikatakan peduli banget sama keluarga. Yapp mereka adalah bagian terpenting untukku, sudut terindah di hatiku, dan kebahagiaan  sejati dalam hidupku. Memiliki keluarga sempurna dalam kesederhanaan menjadi mukjizat terbesar yang Allah beri sampai saat ini :')

Nah, aku jadi gak habis pikir sama orang-orang yang tega menyakiti bahkan sampai membunuh saudara dan keluarganya sendiri hanya karena kepentingan-kepentingan pribadi. Otak dan hati semacam apa yang dia miliki?

Darah itu lebih kental daripada air! Peribahasa ini menunjukkan sebegitu kuat ikatan persaudaraan yang dilahirkan dari rahim yang sama. Lalu alasan apa yang membuat kita memiliki anggapan "aku adalah aku dan dia bukan siapa-siapa"??

Saat kita tak lagi bersama orang tua, bahkan terpisah oleh keterbatasan dunia dan alam keabadian, seharusnya saudara menjadi orang terdekat yang akan melindungi kita. Siapa lagi yang akan peduli jika bukan seorang kakak pada adiknya? Siapa lagi yang akan mengayomi jikan bukan seorang kakak? Karena orang yang paling dibutuhkan oleh seorang adik adalah kakanya!!

Apa waktu bisa memudarkan keterikatan hubungan persaudaraan juga? Apa dengan semakin beranjaknya kita menjadi dewasa itu membuat keegoisan dan ketidakpedulian kita semakin tinggi? Jika itu benar, apa segampang itu ia melenyapkan kasih-sayang persaudaraan?
Entahlah, tapi yang pasti itu TIDAK BERLAKU untukku!!

"Pernah suatu hari ponakanku Ayen (5thn) dan dan adiknya Iyin (3thn) lagi asyik bermain, kemudian Iyin didorong oleh salah satu temannya sampai jatuh. Spontan, Ayen langsung histeris dan nangis melihat adiknya jatuh"
Itu membuatku sangat terharu. Bahkan seorang bocah 5 tahun saja sudah bisa merasakan keterikatan persaudaraan. Disaat dia belum mampu berpikir selayaknya orang dewasa, dia mampu merasakan lebih peka dari mereka.

Lalu bagaimana dengan Anda yang masih betah mementingkan keegoisan dan mengacuhkan saudara sendiri?

*terinspirasi dari kisah seseorang


Ayen & Iyin



Senin, 20 Mei 2013

ikhlas itu tidak cukup dipelajari, tapi juga harus dilatih

Jika amal diumpamakan sebagai badan, maka ikhlas adalah ruhnya #quote
***
Sebelumnya saya selalu beranggapan bahwa lebih baik tidak melakukan apa apa daripada melakukan sesuatu tanpa keikhlasan.
Tapi jujur saja, prinsip ini justru sering kali saya jadikan alasan untuk membenerakan diri ketika tidak ingin melakukan suatu kebaikan. Sebenarnya prinsip itu tidak salah sih, tapi secara pribadi saya juga tidak bisa mebenarkannya secara sempurna.

Mungkin dari sekian banyak hal baik yang saya coba lakukan, sering kali terselip ketidaktulusan. Penyakit hati yang satu ini sangat sulit bagi saya untuk mengobatinya. Dalam kondisi seperti ini saya biasanya mencoba untuk mempengaruhi pikiran sendiri dengan pikiran-pikiran baik, bahkan diiringi dengan membaca beberapa ayat Kalamullah, tapi tidak jarang doktrin-doktrin negative yang malah lebih unggul menguasai diri. Nah kalo udah kayak gini rasanya gak enak banget, hati terasa tak tenang dan tak nyaman.

Lalu saya mencoba untuk mencari dan membaca beberapa artikel di internet mengenai trik trik agar senantiasa menjadi sosok yang ikhlas, tapi hanya sedikit saja yang bisa saya pelajari dari sana.
Hingga akhirnya saya menyimpulkan sendiri, bahwa "ikhlas itu tidak cukup dipelajari, tapi juga harus dilatih"

Dari sana saya berupaya memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang baik. Meski kadang merasa gak tulus ketika ada yang meminta tolong, saya mencoba untuk mengacuhkan perasaan itu walau tak selalu berhasil , tapi tetap tanpa harus mengorbankan kepentingan dan kebahagiaan pribadi :D
Awalnya susah sih, bahkan hanya untuk hal kecil saja rasanya sulit bangeet tapi kalau dibiasakan InsyaAllah akan semakin mudah.

Lalu muncul pertanyaan, apa bedanya tidak melakukan dengan melakukan tanpa keikhlasan? Bukankah keduanya sama sama tidak ada nilainya bagi Allah?
Kemudian saya mencoba untuk menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan itu.
Ini murni kesimpulan yang saya buat sendiri loh ya!

Ketika kita melakukan sesuatu yang baik maka tidak akan ada yang sia-sia. Niat dan ikhlas adalah landasan utama terhadap penilaian kualitas kebaikan yang kita lakukan. Tapi terlepas dari itu, ada orang yang akan merasa diuntungkan atau bahkan tertolong dengan apa yang kita lakukan tanpa melihat ikhlas atau tidaknya kita. Membuat orang lain senang saja sudah dihitung ibadah oleh Allah, apalagi menolong. Doa dari orang-orang yang terselamatkan InsyaAllah dihijabah Allah.

Tapi sungguh akan lebih sempurna amalan itu jika dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas :)

Diberdayakan oleh Blogger.
Back To Top